Langsung ke konten utama

FLP, Sepaket Kado dari Tuhan



Dalam rangka ulang tahun Forum Lingkar Pena yang ke 22 tak ada kado yang dapat diberikan selain ungkapan-ungkapan yang tulus dari dasar hati yang paling dalam buat Forum Lingkar Pena. Jika di ibaratkan Forum Lingkar Pena itu seperti campuran heterogen, dimana terdapat campuran yang penyusunnya tidak sama antara fisik dan kimianya, antara bentuk dan komponennya, antara sifat dan karakteristiknya, seperti campuran air dan pasir, lalu campuran tanah dengan kerikil yang terlihat kasat mata jauh memiliki komponen dan jenis yang berbeda-beda, namun keduanya bisa dicampurkan dan menjadi satu dalam suatu larutan yang bernama larutan heterogen. Begitulah ukhuwah yang dibangun di Forum Lingkar Pena. Banyak terdapat orang-orang yang mempunyai perbedaan, berbeda suku dan budaya, sifat dan karakteristik, kemampuan dan keahlian serta masih banyak lagi yang masih belum terdeteksi keseluruhannya.



Namun dengan perbedaan inilah  justru membuat mereka yang ada di dalamnya mampu menjadi satu dalam visi misi yang sama yaitu, ingin menyebarkan kebaikan dalam bentuk tulisan. Tak banyak orang hidup di zaman sekarang yang masih mementingkan kehidupan orang lain, apalagi dalam hal berperilaku dan bertindak. Semuanya sudah mengikuti perkembangan zaman yang ada. Sehingga banyak diantara kita yang terjerumus kepada hal-hal yang membawa kita dalam kerugian. Seperti pada potongan ayat berikut ini “Demi masa. Sesungguhnya manusia  itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. Dari potongan ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa bagi siapapun yang berbuat amal shaleh baik berupa tindakan ataupun ungkapan yang dicurahkan melalui tulisan, semuanya akan mendapatkan ganjarannya kelak.



Awal mula pertemuan ku dengan sahabat-sahabat Forum Lingkar Pena itu sungguh mengesankan. Bagaimana tidak, aku termasuk orang yang telah disebut-sebut namanya saat rapat direksi kelulusan seleksi berkas hehehe, kedengaran ke pedean ya? Tetapi begitulah kabar yang ku dengar dari salah seorang senior ku di FLP. Akibat kesalahan teknis berkas yang ku kirim masuk ke spam dan panitia tidak berhasil menseleksinya. Tetapi, takdir Allah berkata lain. Jauh sebelum kita dilahirkan, Allah telah mentakdirkan empat perkara yaitu, jodoh, rejeki, pertemuan dan maut. Aku bersyukur Allah mempertemukan ku bersama orang-orang yang mempunyai visi dan misi yang sama untuk menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan berbagi kebaikan dalam dakwah melalui tulisan sehingga mampu merubah peradaban. Lima alasan kenapa aku masih bertahan dan semakin cinta dengan Forum Lingkar Pena hingga sekarang adalah:



1. FLP Mempertemukan Aku dengan Sahabat dan Keluarga Baru

Seiring berjalannya waktu, secara alamiah rasa nyaman itu hadir dan memberikan kesan istimewa tersendiri. Ibarat jika sudah cinta, maka tak butuh alasan untuk mencintainya. Kurang lebih empat tahun gabung bersama Forum Lingkar Pena dan selama itu juga aku telah banyak dipertemukan dengan orang-orang hebat, baik dalam akhlakul karimah maupun dalam dunia kepenulisan. Sehingga dapat menjaga cita-cita bersama dalam menciptakan karya-karya yang dapat dicontoh dan bermanfaat bagi  orang lain. 



2. FLP adalah Tempat Kembali

Kemanapun aku pergi, Forum Lingkar Pena adalah tempat kembali. Hanya Forum Lingkar Pena yang merupakan organisasi kepenulisan yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia, bahkan banyak anggota Forum Lingkar Pena yang  berada di luar negeri, baik bekerja ataupun melanjutkan study. Aku sendiri merupakan sekretaris Forum Lingkar Pena cabang Banda Aceh dan mutasi ke Forum Lingkar Pena cabang Medan. Tak salah jika benar hati ini telah terpaut begitu jauh untuk FLP. Bahkan disaat FLP membutuhkan, raga ku tersadar segera mengiyakannya dan alam kembali memilihku untuk mengemban amanah menjadi sekretaris Forum Lingkar Pena Cabang Medan. 


3. FLP adalah Rumah Kedua

Tak heran jika Forum Lingkar Pena merupakan rumah kedua ku saat aku berada diperantauan. Manisnya ukhuwah di Forum Lingkar Pena mampu menggantikan hangatnya kebersamaan bersama keluarga. 



4. FLP Sepaket Kado dari Allah

Bagiku Forum Lingkar Pena bukan sekedar organisasi biasa yang telah komplit dengan tiga pilar keislaman, keorganisasian dan kepenulisan tetapi merupakan sepaket kado dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk mencurahkan segala rindu, harapan, cinta dan cita-cita dalam menebar dakwah lewat tulisan melalui literasi berkeadaban secara bersama-sama. 



5. FLP Memberikan Mimpi dan Semangat Baru

Forum Lingkar Pena mungkin tak bisa memberikan hal yang bersifat materil, tetapi Forum Lingkar Pena mampu mengajari kita untuk mendapatkan hal-hal yang bersifat materil tersebut lewat hobi. Bahkan selama gabung bersama Forum Lingkar Pena, hal yang terasa tidak mungkin semuanya menjadi mungkin di Forum Lingkar Pena. Siapa sangka Februari 2017 lalu, aku yang belum ada karya apa-apa dan bukan siapa-siapa dapat bertemu secara eksklusif dengan penulis hebat Habiburrahman El Shirazy yang biasa disapa Kang Abik. Semua orang mengenal beliau lewat karya-karyanya yang best seller. Tidak hanya dapat bertemu dengan Kang Abik, aku juga telah bertemu dengan Bunda Helvy Tiana Rosa, penulis hebat dan juga merupakan salah satu pendiri Forum Lingkar Pena serta pembuat film Ketika Mas Gagah Pergi. Semuanya ini aku rasa dan aku dapatkan hanya di Forum Lingkar Pena. Maka tidak ada kata menyerah untuk tetap semangat menjadi seorang penulis yang dapat bermanfaat bagi orang lain dan bersama Forum Ligkar Pena dimanapun berada.




Selamat Ulang Tahun Forum Lingkar Pena tercinta, Barakallahu Fii Umrik. Semoga tetap menjadi organisasi yang dapat berbakti, berkarya dan berarti bagi semua orang. Baik dulu, sekarang dan masa yang akan datang.

Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti lomba blog dari Blogger FLP pada rangkaian Milad FLP 22 Th.

http://flp.or.id



Komentar

  1. Di FLP belajar dakwah dg tulisan kita ya sis ❤️

    BalasHapus
  2. Kalau gak karena FLP kita gak kenal yah kan kak?
    🤗🤗

    BalasHapus
  3. Wah.. Irinya.. Blm pernah tulis tentang flp. Keren ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kak.
      Yuk segera ditulis kak 😄 biar cintanya semakin melekat dengan FLP

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yorick Sang Petarung dan Penakluk Kehidupan

Judul         : Yorick Penulis     : Kirana Kejora Penerbit   : PT. Nevsky Prospekt Indonesia Cetakan    : Oktober 2018 Halaman  : 346 Halaman Awal pembukaan yang menarik berlatar sepanjang jalan Nevsky Prospect di St Petersburg-Rusia tentang kisah cintanya bersama Nevia, kasih tak sampai yang kini ingin ia raih kembali cintanya. Setelah kisah cintanya bersama Tia kandas karena terpisah jarak dan waktu. Hingga ingatannya kembali terusik saat melihat seorang anak laki-laki berusia sekitar lima tahun menangis, terjatuh dari sepeda. Anak kecil yang memanggil neneknya sambil mengusap air mata dengan tangan kanannya. Rasa yang selama ini coba ia tekan, namun semakin membuatnya kesakitan. Rasa yang bernama rindu pada seseorang yang tak mungkin bisa terobati. Berawal dari sebuah kampung dikaki Gunung Sawal, Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat, Bandung adalah bukti kisah Yorick yang menyaya...

#AyoHijrah Layanan Keuanganmu, Bank Muamalat Solusinya

Pernahkah kita membuka hati untuk menerima cahaya hidayah? Atau pernahkah kita sadar dan menggunakan akal untuk menerima hidayah disekitar kita? Hidayah itu dijemput bukan ditunggu dan Allah SWT tidak akan memberikan hidayah itu kepada orang-orang yang tidak mau berusaha menerima dan menjemput cahaya hidayah tersebut. Seperti pada firman Allah "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka." (QS. aR-Ra'd [13]:13). Hal ini mengingatkanku pada lima tahun lalu saat pertama kalinya aku mengenal islam lebih jauh, bukan hanya sebatas menunaikan sholat lima waktu, membayar zakat, sedekah dan berpuasa dibulan Ramadhan saja, melainkan masih banyak hal-hal mendasar lainnya yang belum ku ketahui, dalam hal berpakaian misalnya. Allah begitu memuliakan perempuan dari segala hal yang dapat menodai kehormatannya, menjatuhkan wibawanya dan merendahkan martabatnya. Bagaimana tidak, wanita adal...

Pemuda Pesawatnya Menuju Indonesia Kreatif

Dalam rangka mempringati 4 Tahun Indonesia Kreatif, KOMINFO mengadakan kegiatan Flash Blogging yang bertempat di Hotel Grand Aston, Medan. Acara yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya ini berlangsung khidmat dan penuh semangat. Apalagi setelah sambutan dari Ibu Faridha Maharani selaku PLT dari divisi Media KOMINFO. Dalam sambutannya beliau sama-sama mengajak kami semua yang berada dalam acara ini untuk menjadi masyarakat yang produktif bukan konsumtif karena Indonesia saat ini sedang bersaing dalam hal teknologi di tingkat global mengalahkan negara-negara lain yang telah lebih dulu mengembangkan bidang teknologi dan entertainment seperti Korea. Mendengar hal ini, saya langsung teringat ungakapan dosen yang mengatakan bahwa kebanyakan dari kita adalah termasuk orang yang konsumtif dari pada produktif karena maunya serba instant dan langsung ada ketimbang susah-susah berpikir untuk menghasilkan suatu ide yang inovatif dan kreatif yang berunjung pada kemajuan diri s...