Langsung ke konten utama

Cinta Dua Kubu

Setelah kembalinya dari Medan, seperti biasa hari pertama sampai di kota tercinta Univesrsitas Syiah Kuala Banda Aceh, selalu disibukkan dengan pengurusan yang berbau dengan perwalian dan KRS. Sangat disayangkan, aku yang menuntut ilmu di fakultas teknik tepatnya jurusan teknik kimia harus mentaati peraturan yang dibuat yaitu pengisian KRS manual yang setiap semesternya slalu menjadi perbincangan kami yang anak perantauan. Kami dipaksa harus kembali lebih awal demi pengisian KRS ini.
Seminggu tanpa melakukan apa-apa itu sangat membosankan, gimana tidak. Aku yang hanya menatap dinding yang biru dan layar tepat yang ada didepanku membuat semua terasa bosan. Hanya suara burung dan tokek yang menemaniku kali ini sebelum perkuliahan dimulai. Mataku selalu berbinar. wajahku slalu tersenyum, dan mulutku slalu bersuara HaHaHaHaHa ketika mendengar suara tokek. Bagiku binatang ini sangat unik dan lucu, entah apa yang terjadi pada binatang ini sampai-sampai ia mengeluarkan suara yang sebegitu lucunya dipendengaran.
Hari-hari terlewati, satu persatu teman-teman di kost telah kembali. Kini suasana di kost telah ramai. Ditambah lagi wina dan Dian sahabat terdekatku kini telah satu atap denganku juga. Memasuki semester tiga, terasa sangat berat, semua pelajaran  sudah menjurus ke bidangnya. Aku yang sangat lemah dalam hitung-hitungan sangat kewalahan menghadapinya. Untung saja semester ini cuma satu lab tapi, walaupun cuma satu lab namun, dosen yang aku dapat saat ini sangat kece-kece, alias kiler-kiler kalau kata anak gaulnya sii, haha.
Pertama masuk lab, tidak memberikan kesan apa-apa, seperti biasa kalau hendak masuk lab harus respon asisten dan dosen agar dapat izin untuk masuk lab. Respon perdana dengan asisten sedikit gugup dan tegang. Nasib baik, asisten yang perdana ini cukup baik, namun pada akhirnya ketauan juga sifat aslinya, mungkin pada saat itu beliau sedang khilaf. Untuk respon dengan dosen Alhamdulillah rezeki anak sholeh, ternyata beliau sedang sibuk jadi langsung member izin saja untuk masuk lab dan akan respon pada saat kumpul laporan. Sifat praktikan ya gini, seneng banget bila dosen tidak sempat untuk merespon peraktikan. Alhasil, ngelab perdana selesai walau menjadi kelompok yang paling lama pulang dan sedikit ada insiden karena perdana, namun happy-happy aja ni. Hahaha, serasa aman-aman aja lab semester ini, walau yang kata-katanya lab semester ini sudah mulai mengerihkan.
“Modul kedua kita respon dengan siapa Han?”
“Dengan bang Kimmy dan Pak Dany”
“Wah, wah udah mulai mengerikan ni sepertinya Han, dapat dosen yang lumayan ribet banyak pertanyaan dan asisten yang belagaknya minta ampyuunn.”
“Hahahai, iya ni Fir”
“Syukur aja, ini bukan tugas khususku Han, kalau enggak bisa tepar aku dengan sejuta pertanyan yang dilontarkan Pak Gofar  dan asisten yang katanya juga imbang-imbang berat sama dosennya .”
“Hahaha, bisa aja kau ini Fir, oiya yang hubungi bang Kimmy siapa?”
“Kalau itu serahkan aja sama Aku Han, kemaren aku gak sengaja invite dia, hahaha. Kayaknya Cuma aku ya yang berani-beranian invite Kepala asistent di lab kita yang belagak galak itu, padahal hatinya mungkin selembut kain sari, eh maksudnya kain sutra”
(Hanypun tertawa mendengar ocehan teman satu kelompoknya ini) “Luar biasa kamu Fir, kalau udah hubungin dia kabarin kita-kita ya?”
“siipp”
Besok siang, pukul 12:00 kita respon dengan Bang Kimmy ya, jangan lupa belajar biar gak kayak kelompok-kelompok lain yang di usir gara-gara gak tau judul sama tujuan praktikum. (ku kirim pesan singkat ke teman satu kelompok ku).
Malam ini judulnya belajar untuk persiapan respon besok, agar enggak malu-maluin sesama anak Medan. Ya yang aku tau dia itu abangnya Si Angga yang asalnya juga sama dari Medan, namun beda banget sama perangai adiknya yang rada-rada pendiam. Kalau abangnya mah, luar biasa aktifnya. (Kali ini pikirannya menerawang aisten yang katanya belagak sok galak). “Hah, kenapa jadi mikirin tu asisten ya?” Harusnya aku belajar, biar ntar bisa jawab pertanyaan yang di lontarkannya.”
“Kalian dimana? Aku tunggu di depan lab ya”
“Ada bang Kimmnya Fir?”
“Ada  Han, noo yang duduk di meja, eh di meja, maksudnya yang duduk di dekat meja”
Dasar ni si Fira, dalam situasi tegang gini aja masih sempat-sempatnya ngelawak”
“Terus, aku harus gimana? Harus ikut-ikutan tegang juga? Biasa aja kelles, respon sesama manusia juga, bukan sama malaikat” Kalau respon sama malaikat nungkar nangkir baru aku tegang, entah-entahpun pipis dalam celana, karena pasti pertanyaannya luar biasa yang bakal menentuka kita masuk syurga atau enggak. Hahaha”
 (Fira kelihatan agak aneh siang ini, gara-gara lupa minum obat kali ya?) “Udah yuk kita masuk aja” (Hany mengajak temen sekelompoknya masuk ke lab)
“Assalamualaiku, bang kami yang kemaren janji respon sama abang siang ini.”
“Oh, kalian?” Tapi, abang udah mau pergi makan ni. Kalau habis djuhur aja gimana?”
“Ihh, belum apa-apa belagaknya minta ampun, nyebelin benget sih telat juga baru beberapa menit. Lagi belajar disiplin kali ya?” (kali ini, Fira menggumam dalam hati)
“Ya, ampun bang, telat juga bentar. Kami jam dua ada kuliah bang.”
“Sekarang aja ya bang, please (nada Fira kali ini memelas, udah kayak putri ayu yang turun dari bemo)
“Boleh lah, tapi, kalau kalian salah sekali aja kita tunda sampai habis djuhur aja ya?”
“Aduh ini orang belaguknya main-main ya?”(Fira semakin kesal dengan orang yang lagi didepannya ini)
“Kami berempat saling pandang-pandangan, ngerih juga omongannya barusan. Kalau bener salah satu dari kami ada yang salah jawab gimana ya?” Berabe urusannya, masak harus ketemu dia lagi yang gayanya udah kayak artis yang mau selalu dijumpai.”
Belum apa-apa, masih tingkat Tanya judul aja Hany dan Rizka udh salah jawab. Haduh, tamat lah riyawat. Mungkin karena gugup kali ya ngadepin kepala asistens yang punya tampang lumayan kece tapi nyebelinya tingkat RT.
“Tu kan kalian gak belajar ni, masak ditanyak judul aja masih salah!!”
(Tukan dia mulai lagi, sok tau kali ya? Gak tau apa aku udah belajar habis-habisan demi buat respon sama dia, sampai gak tidur sehari semalam. Hahahaha, lawak-lawak belajar juga Cuma dua jam selebihnya mah molor tadi malam. Hehehe
(Masih syukur aku dan Ana bisa jawab, jadi kesannya gak parah-parah kali la karena gak belajar)
Pertanyaan berlanjut, sampai pertanyaan yang kedua ini pun Hany dan Rizka masih salah, haduh apa yang sebenarnya terjadi sama mereka berdua? Terutama Hany, dia kan terkenal Dewa di kampus, kok kali ini dia agak sedikit aneh ya? Masak jawab pertanyaan itu aja bisa salah. Apa mungkin karena udah terdoktrin gara-gara ingat kelompok lain ya? Atau karena gerogi di respon sama artis di kampus? Weleh-weleh ngadepin artis kayak gini aja gerogi. Di kampungku mah seabrek-abrek sampai muntah kalau liat artis kayak gini.
“Ya udah ya, kalian responnya nanti aja, belajar-belajar dulu sana. Ntar kalau udah yakin bisa respon, jumpain abang lagi”
“OMG, niat kali dia buat jumpa kelompok kami”
“Jangan deh bang, janji kali ini pasti kami bisa jawab” (Lagi-lagi aku mengeluarkan jurus ampuhku, yang biasanya laki-laki suka kelepek-kelepek kalau aku sudah mulai memelas seperti ini dan ternyata benar)
Ok, sekali lagi ni ya, kalau masih salah juga kalian sambung aja nanti sesudah djuhur”
“Alhamdulillah rezeki anak sholehah, hahaha bisa jawab walau kurang dikit-dikit.”
Selang beberapa pertanyaan dia ngabsen nama kami, kali ini giliran namaku dipanggilnya, entah setan apa yang merasuk ditubuhnya sampai dia memanggil nama akun FB ku bukan nama asliku, padahal jelas-jelas yang tertulis di kertas ialah nama asliku. Pakai nanyak alasan kenapa pilih nama itu lagi, ya suka-suka gue lah, kok dia yang kepo ya? Mintak juga ni orang, nyebelinnya minta ampun. Gelagatnya udah kayak wartawan kampus, mana pertanyanya udah ngelantur lagi, kalau mau nanyak pribadi tanyak terus gak usah respon lagi, kan kami yang untung. Hehehe
Lumayan banyak dan ribet juga ternyata pertanyaannya, tapi, Alhamdulilla, aku dan Hany dapat dua cekles ntah apa maksudnya, dan yang anehnya lagi, dia ini memang lain dari asisten yang lain, masak iya nanyak mau nilai berapa? Aneh kan? Pasti susahlah jawabnya, kalau jawab mau nilai yang tinggi ntar takut gak sesuai kempuan, kalau mau minta nilai rendah kan gak mungkin. Coba aja, mana ada yang mau dapat nilai rendah. Huhu, dasar aneh. Akhirnya aku minta nilai biasa-biasa aja, biarkanlah dia yang menilai.
Gara-gara banyak yang gak kejawab sewaktu respon, alhasil kami ketemu dia lagi untuk kumpul tugas. Janjinya kumpul di lab setelah dia keluar dari kelas, karena gak ada kabar, aku dan Ana pergi makan dulu.
“Na, kita gak bisa lama-lama ni, ntar kalau bang Kimmy tiba-tiba balas BM aku gimana?”
“Santai aja kali Fir, bilang aja kita lagi makan”
“(Wih, enteng bener jawaban Ana), “dia mana open mau kita lagi makan kek, mau kita lagi mikirin dia kek, yang penting tepat waktu. Sok disiplin bangetkan? uupps keceplosan. Hahahaha
(Belum sempat aku siap cerita, ada BM masuk)
“Tukan, Bang Kimmy sekarang lagi di lab dan dia minta tugasnya”
“Ya udah kita siapkan dulu makan kita Fir, ntar kita langsung tancap gas kesana”
“Tancap gas? Tancap motor gak?”
“Tancap motor? Aah, sudahlah, mau tancap gas, tancap motor sama aja”.
Dengan tergesa-gesa menaiki lantai tiga yang posisinya baru siap makan, kebayang kan?
“Kalian telat lima menit”
(Tukan dia pasti marah ni?) Sebenrnya aku juga ngerasa gak enak, karna udah janji, ntar gegara ini, dia malah gak percaya lagi sama aku. Ntar dia nyangkain aku orangnya gak bisa jaga omongan dan gak tepat janji.
Ternyata aku salah, dia malah senyum-senyum gak jelas, kayak habis ngeliat bidadari syurga. Mungkin karena bisa liat aku kali ya? Hahaha, GR tingkat bidadari ni kayaknya”
“Mana tugasnya?”
“Bentar bang, ini lagi dicari”
“Loh,loh, tugasku kemana ya? Kok yang ada Cuma tugas Hany, Rizka dan Ana? (sambil menggeledah tas, aku mengingat-ingat kemana perginya tugas itu. “Haduh” (tepok jidad)
“Bang, tugas Fira nyusul boleh? Karna tugasnya dipinjam sama Ika tadi.”
“Maaf ya bang, Fira janji deh ntar jam dua Fira kumpul”
“Iya gapapa, ntar jangan lupa dikumpul ya?”
“Iya, iya bang, pasti dikumpul”
Lagi-lagi, dia kesambat setan apa ya? Kok berubah jadi baik? Syukur deh sekali lagi rezeki anak sholehah hehehehe
Akhirnya janji untuk respon dengan Pak Gofar terlaksana juga. Duh, belum apa-apa tanganku udah dingin mintak ampun kayak habis mandi pakai es batu mana jantung gak berhenti lagi, ya iyalah gak berenti kalau berenti ya udah koit namanya. Gila, Respon perdana dengan dosen, eh kok dapatnya dosen yang ginian ya? Syukur aja ini bukan tugas khususku, ampun deh kalau ini jadi tugas kususku. Bisa gak kelar-kelar sampai lebaran monyet kali yak?
“Hampir aja berasap kepala kita, Gila bener pertanyaan Pak Gofar, belum selesai satu pertanyaan udah muncul aja pertanyaan yang kedua, disangknya kita ini keturunan dari albert einstein kali ya?” Untung aja kita punya Dewa, dewa Hany hahahaha.” Makasih ya dewa udah nyelamatin kita dari serangan bertubi-tubi Pak Gofar. Alhamdulillah ya sesuatu, kita praktikan pertama yang lolos hanya sekali respon. Luar binasa.”
“Memang si Fira paling bisa kalau disuruh muji orang.”
“Hahaha, kan karna jurus ini juga kemaren kita gak jadi nunda respon dengan bang Kimmy”
“Iya juga ya, hahaha”
 Seperti biasa sebelum masuk lab, selalu ada absen dan hari ini yang piket lab adalah bang Kimmy, luar biasa dia datang tepat waktu. Disiplin bangetkan? Bisa jadi bakal ni. (pikiran Fira melayang kemna-mana) bakal penjaga lab.
“C-4?”
“Hadir bang”
“ Hany Pratiwi (hadir), Maghfirah Usmani Pelangi (Ha aadir bang), Rizka Zahara (Hadir), Yuliana (Hadir).
“Ih, apa-apaan ni orang? Kenapa panggil gue dengan nama akun FB si?” Kan jadi malu dilihat temen-temen yang lain.”
“Kakak enak punya FB” (gurau si Ana)
“Hahaha, iya donk ternyata diam-diam ada yang stalking FB gue, noo orangnya lagi ada di depan noo.” “Ciee, kakak enak di stalking, adek ni apala?” hahaha
“Udah-udah, yuk kita mulai ngelab, ntar kita gak selesai lagi” (ajak Hany seketika)
“Yuk!!”
Malam ini, aku tidur lebih awaldari biasanya, agar besok pagi bisa bangun cepat, sholat tahajud terus belajar buat ujian. (kring kring kring suara alaram terdengar) spontan mataku terbuka dan melihat jam yang ada disampingku. Pukul 03:00 pagi. Alhamdulillah bisa terbangun juga, biar greget pasang PM dulu ahh, hehehe “Sholat tahajud dulu agar dimudahkan dalam menjawab ujian besok” Tak lama hpku bergetar pertanda ada BM masuk. Jiah, baru pasang PM udah ada aja yang BM, siapa pula jam segini belum tidur? “Mulia kali sih mau ujian sholat tahajud” Duh duh ini mimpi apa kenyataan ya? “Bang Kimmy asistent lab itu BM aku subuh-subuh. Wih, sungguh diluar dugaan, karena gak mampu berkata-kata lagi aku Cuma balas dengan emot ketawa.
Beberapa hari ini aku lumayan sibuk, buat laporan, mana musim ujian, terus rapat FUAT dan rapat acara Unsyiah Fair ditambah lagi latihan pudus. Huuuh, tapi cukup seru sih sekali-sekali jadi mahasiswa yang aktif kan gapapa biar nggak di bilang kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang). Selesai sholat isya, lanjut deh buat laporannya, malam ini terasa agak capek karena tadi siang walaupun gak masuk kuliah tapi, harus menghadiri seminar yang diadakan di kantor gubernur Aceh mewakili anak BEM. Sambil nyelam buka FB hahaha, Eh, si abang lagi FB an juga. “Sapa duluan gak ya?” (melirik jam yang ada di sampingnya) udah pukul 00:02 ni. Gak usah aja deh. Ntar disangka cewek genit lagi. Akhirnya niat mau chat abang Kimmy gagal, karena takut disangka genit. Mana laporan gak tau apa kabarnya, ntar kalau chattingan takutnya dia tanyak laporan pula kenapa gak di ambil-ambil. Huuuhh.
Gak lama ada sebuh pesan masuk, “Laporan tuh ambil”
Lah kan bener, baru juga dirasani udah nongol aja ni abang, seneng si di chat sama abang-abang asistent tapi, sayang yang dibahas laporan. “Iya bang, maaf ya. Fira dua hari ini gak ada ke jurusan.
“Gak kuliah emang?”
“Senin kuliahnya di Fakultas, terus tadi gak masuk. Tadi siang rencana mau kejurusan ambil laporan, ternayta mendadak diajak anak BEM ikut seminar dikantor Gubernur.”
“Tadi kenapa gak masuk?”
“Gak tau Pak Endang, katanya pergi keluar kota bang.”
“Oh, kirain karena kegiatan diluar kampus, ya udah abang off luan ya?”
“Ih, ya enggak la, bagus Fira istirahat di kost dari pada belain gak kuliah gara-gara itu. Oiya bang, laporanya banyak yang salah?”
“Banyak kalii. Abang off luan lah ya, besok kita sambung lagi bincang-bincangnya. Tidurlah sana Fir, nanti makin kecil tu badan.”
“Ih dasar,Fira mau kerjakan tugas ni bang, abang bisa bantu?”
“Tugas apa?”
“Instrumentasi proses bang”
“Itukan teori”
“Iya, tapi Fira cari bahannya di google gak dapat bang”
“Tentang apa?”
“Metode pengukuran tekanan, tekanan ionization gauge, kira-kira abang masih simpan gak bahan kuliah instrument?”
“Enngak ada kayaknya, nantilah abang cari lagi. Oke abang off luan ya, udah gak tahan ni mata.”
“Hedeh, ya udah deh.”
Perasaan dari tadi mau bilang off tapi, gak jadi-jadi, dasar bang Kimmy memang aneh. Ya ampun, kenapa aku jadi ikutan aneh jug ya malam-malam gini bicara sendiri. Ih, serem aah. Udah deh, lebih bagus aku tidur ketimbang mikirin orang yang bukan mukhrim.
Malam ini rasanya seneng banget bisa nampil di gedung yang paling megah di Unsyiah, nyanyi didepan rector Unsyiah dan dihadapan orang banyak, walaupun nyanyinya rame-rame hehehe. “Kira-kira si abang asistent liat aku nampil gak ya?”maunya sih liat, terus minta photo bareng deh sama aku. Cie-cie aku mulai ngarep ni. Segini ramenya orang gimana cara litanya ya?” Acch, biarin aja deh, kalau dia liat ya syukur, enggak ya gapapa. Ntar kalau udah mukhrim, setiap haripun diliat hehehe (kan mulai lagii ni Fira menghayal). Ya Allah perasaan apa ini? Kok lama-lama aku jadi gak karuan gini ya? Hampir di setiap kegiatan selalu muncul nama dia di kepala, huhh. Astaghfirallah. Sungguh berdosanya aku ini memikirkan seseorang yang bukan mukhrim, yang belum tentu jadi jodoh ku. Berharap suatu saat nanti dialah orang yang dikirimkan Allah untukku. Menjadi Imam dikeluarga kecilku dan menjadi ayah dari anak-anakku kelak. “Apakah mengharap untuk keinginan yang mulia ini juga salah ya?” Kenapa disaat-saat seperti ini, Engkau tumbuhkan rasa ini kepadaku ya Allah, disaat aku mulai kembali kejalanmu. “apakah ini, cobaan yang Engkau berikan kepadaku untuk mengujiku?”
“Ciie yang tadi malam nampil padus, Nyanyi lah dulu sekali, biar abang dengar suaranya.”
“Eh, abgang tau dari mana?”
“Abang liat ya?”
“Enggak, ada yang bilang sama abang”
“Siapa bang?”
“Gak perlu tau, udah cepetan nyanyinya abang mau dengar” Do Re Mi aja pun boleh”
(Aku tersenyum mendengar perkataannya barusan, ternyata diam-diam si abang mencari tau tentang aku, gakpeduli dia tau dari orang atau dia sendiri yang liat, yang pasti udah diperhatikan aja rasanya wooo luar biasa)
“Suara Fira jelek bang”
“Terus kalau jelek, kok bisa tergabung di padus Unsyiah, abang aja yang suaranya bagus aja gak lulus”
“(iyuuh, dia malah ngelawak)”Itu karena abang gak ikut seleksi, gimana juga mau lulus?”
“Abang tunggu ya, suaranya”
(Aku hanya balas senyuman)
Ciiee, kakak enak di perhatiin, disuruh nyanyi lagi (gurau si Ana) Hahaha, itu Cuma gombalan dia aja kali Na, ngapai juga dimasukin ke hati. Ntar yang ada malah sakit hati.
Ketika masuk lab jika ada dia rasanya senang, karna ada yang dijadikan bahan candaan sama teman kelompok.” Asistent yang terkenal minus ya dia orangnya, telat dikit aja minus, melakukan kesalahan dikit aja minus. Sampai-sampai ada yang pernah dapat minus 80. Lah itu ntar nilai yang keluar apa ya?” Bagus gak usah ngelab aja lagi, capek-capek ngelab tapi, nilainya tinggal sisa 20 % lagi. Huh, sungguh luar biasa dia, mempunyai aura yang bisa cepat terkenal, walau cara dia terkenal agak aneh.
“Bang minta tanda tangan”
“Abang gak mau tanda tangan kalau Fira belum nyanyi dihadapan abang”
(Jiaahh, dia mulai lagi. Nafsu kali kok ya pengen dengar suara ku?)
“Suara dia jelek bang, kemaren aja dia barisnya di belakang sewaktu nyanyi”
“Enggak, kemaren dia barisnya di depan”
(Lah, kok dia bisa tau ya aku barisnya yang didepan, jangan-jangan memang bener kalau dia liat aku nampil kemaren)
“Fir, cepat nyanyi dulu. Gara-gara ini, KK kita jadi tertahangak mau nyanyi
“Itu mah, dianya aja yang aneh. Orang gak mau nyanyi kok dipaksa.”
“Lagian dia apa dulu maksa banget pengen aku nyanyi, padahal suaraku bukannya bagus-bagus kali”
“Namanya juga udah suka Fir, ya gitu memang”
Sore ini setelah selesai dari ngelab, aku cepat-cepat ingin pulang ke kost karena rasanya badan ini sudah rindu dengan nikmatnya tidur dikasur. Kulupakan sejenak tentang respon, laporan, tugas kampus, dan quis. Bisa tidur sejenak, rasanya puasnya minta ampun, pengen nambah bobok lagi, hehehehe kalau nggak giliran aku yang buat laporan kali ini sudah kebablasan sampai subuh aku tidurnya. Dengan mata yang rada-rada samar kupaksakan tangan dan otak ku unuk bekerja. Lumayan susah buat laporan yang satu ini karena datanya kurang lengakap, habisnya alat di lab tidak sengaja dipecahkan. Dengan mata mengantuk kuselesaikan laporan yang sangat sederhana ini, paling juga perbaikan. Tapi, udah cukup lama juga laporan ini tidak selesai-selesai karena beberapa alasan. Semoga aja Bang Foujul tidak marah dengan hasilnya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yorick Sang Petarung dan Penakluk Kehidupan

Judul         : Yorick Penulis     : Kirana Kejora Penerbit   : PT. Nevsky Prospekt Indonesia Cetakan    : Oktober 2018 Halaman  : 346 Halaman Awal pembukaan yang menarik berlatar sepanjang jalan Nevsky Prospect di St Petersburg-Rusia tentang kisah cintanya bersama Nevia, kasih tak sampai yang kini ingin ia raih kembali cintanya. Setelah kisah cintanya bersama Tia kandas karena terpisah jarak dan waktu. Hingga ingatannya kembali terusik saat melihat seorang anak laki-laki berusia sekitar lima tahun menangis, terjatuh dari sepeda. Anak kecil yang memanggil neneknya sambil mengusap air mata dengan tangan kanannya. Rasa yang selama ini coba ia tekan, namun semakin membuatnya kesakitan. Rasa yang bernama rindu pada seseorang yang tak mungkin bisa terobati. Berawal dari sebuah kampung dikaki Gunung Sawal, Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat, Bandung adalah bukti kisah Yorick yang menyaya...

#AyoHijrah Layanan Keuanganmu, Bank Muamalat Solusinya

Pernahkah kita membuka hati untuk menerima cahaya hidayah? Atau pernahkah kita sadar dan menggunakan akal untuk menerima hidayah disekitar kita? Hidayah itu dijemput bukan ditunggu dan Allah SWT tidak akan memberikan hidayah itu kepada orang-orang yang tidak mau berusaha menerima dan menjemput cahaya hidayah tersebut. Seperti pada firman Allah "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka." (QS. aR-Ra'd [13]:13). Hal ini mengingatkanku pada lima tahun lalu saat pertama kalinya aku mengenal islam lebih jauh, bukan hanya sebatas menunaikan sholat lima waktu, membayar zakat, sedekah dan berpuasa dibulan Ramadhan saja, melainkan masih banyak hal-hal mendasar lainnya yang belum ku ketahui, dalam hal berpakaian misalnya. Allah begitu memuliakan perempuan dari segala hal yang dapat menodai kehormatannya, menjatuhkan wibawanya dan merendahkan martabatnya. Bagaimana tidak, wanita adal...

Pemuda Pesawatnya Menuju Indonesia Kreatif

Dalam rangka mempringati 4 Tahun Indonesia Kreatif, KOMINFO mengadakan kegiatan Flash Blogging yang bertempat di Hotel Grand Aston, Medan. Acara yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya ini berlangsung khidmat dan penuh semangat. Apalagi setelah sambutan dari Ibu Faridha Maharani selaku PLT dari divisi Media KOMINFO. Dalam sambutannya beliau sama-sama mengajak kami semua yang berada dalam acara ini untuk menjadi masyarakat yang produktif bukan konsumtif karena Indonesia saat ini sedang bersaing dalam hal teknologi di tingkat global mengalahkan negara-negara lain yang telah lebih dulu mengembangkan bidang teknologi dan entertainment seperti Korea. Mendengar hal ini, saya langsung teringat ungakapan dosen yang mengatakan bahwa kebanyakan dari kita adalah termasuk orang yang konsumtif dari pada produktif karena maunya serba instant dan langsung ada ketimbang susah-susah berpikir untuk menghasilkan suatu ide yang inovatif dan kreatif yang berunjung pada kemajuan diri s...